Social Icons

Kamis, 12 Juli 2012

BlackBerry 10 Jam: Hubungan RIM dan Pemerintah Indonesia Telah Kembali Harmonis


Sebelumnya hubungan RIM dan pemerintah Indonesia sempat tidak baik. Mengingat keputusan RIM yang lebih memilih Malaysia untuk membangun pabrik manufaktur BlackBerry dan permintaan pemerintah untuk membangun data center di Indonesia selalu ditolak RIM. Padahal Indonesia merupakan salah satu market terbesar di kawasan Asia yang menyumbang penjualan cukup besar untuk RIM.Namun belakangan RIM memiliki rencana lain untuk masyarakat Indonesia.
RIM ingin memberdayakan sumder daya manusia Indonesia dalam keterlibatannya membuat aplikasi bagi BlackBerry. Maka beberapa waktu yang lalu RIM bekerjasama dengan ITB untuk membuat kurikulum pengembangan aplikasi senilai $5 juta atau sekitar Rp475 milyar dalam jangka waktu 5 tahun. Salah satu bentuk keseriusan RIM untuk Indonesia pun bisa terlihat dari gelaran BlackBerry 10 Jam yang melibatkan sekitar 400 orang dari berbagai developer yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pada keynote di BlackBerry 10 Jam lalu, Dr. Djoko Agung selaku Sekditjen Aplikasi Telematika Kementerian Kominfo menyampaikan apresiasinya terhadap sumbangan RIM di Indonesia. "Kami (pemerintah) sangat berterima kasih kepada RIM yang telah peduli dengan perkembangan industri telematika di Indonesia. Jika sebelumnya terjadi kesalah-pahaman antara Kemenkominfo dan RIM, maka menurut saya masalah ini telah selesai," kata Djoko Agung di sela-sela keynote BlackBerry 10 Jam.
Bahkan Djoko menantang RIM untuk mengembang industri telematika ini ke taraf yang lebih lanjut, tidak hanya memberdayakan potensi anak-anak muda di kota besar seperti Jakarta dan Bandung.

0 komentar: